-
Kombinasi
band dalam aplikasi gis
Prosedur
pegolahan data citra dimulai dari mengimport / membaca / membuka data citra
sampai dengan hasil akhir berupa informasi spasial dalam bentuk cetakan (Hardcopy).
Pekerjaan dasar pengolahan citra bisa diuraikan sebagai berikut :
·
Import/open/load data
·
Visualisasi
·
Kombinasi kanal/band (color composit)
·
Registrasi dan rektifikasi
·
Image enhancement (penajaman kontras)
·
Mosaik antar scene, antar kanal
·
Cropping area of interest
·
Klasifikasi
·
Aplikasi/analisa
Dalam mengolah tentunya perlu perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras berupa komputer membutuhkan performa yang cukup tinggi, karena
akan berpengaruh terhadap kecepatan proses. Data citra biasanya berkapasitas
puluhan megabyte bahkan lebih, sehingga untuk loading dan visualisasi
memerlukan memory yang besar.
Perangkat lunak untuk pengolahan citra cukup banyak jenisnya, tentunya
dengan kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda. Beberapa software tersebut
diantaranya ER Mapper, erdas imagine, envi, global mapper, PCI geomatic, ilwis,
arc view gis, arc gis, arc info, map info. Dalam modul ini akan dipelajari
beberapa software yaitu ER Mapper, arc view gis dan arc info, namun tidak
keseluruhan aplikasi modul yang terdapat dalam software tersebut.
ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang
digunakan untuk mengolah data-data citra. Pengolahan data citra merupakan suatu
cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu
keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara
pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi
suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam
data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti
bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat
mendukung utuk aplikasi sistem informasi geografis.
Data digital disimpan dalam bentuk barisan kotak kecil dua dimensi yang
dikenal dengan sebutan pixel (picture element). Masing-masing
pixel ini mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini
disebut raster, sehingga data citra sering juga disebut data raster.
Data yang
diperoleh dari satelit umumnya terdiri daribeberapa bands (layers)
yang mencakup wilayah yang sama. Masing-masing bands ini mencatat pantulan
obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda.
· Ada beberapa format penggunaan pada citra landsat,
diantaranya yaitu
Band Sequential Format
Band Sequential Format membutuhkan semua data dari setiap Band yang
terdapat dalam suatu file. Banyaknya Band
tergantung dari file landsat yang digunakan.
· Band Interleaved By Line Format
Pada format ini data dari setiap Band disimpan satu persatu pada suatu
file.
· Band Interleaved By Pixel Format
Pada format setiap elemen dari matrik mempunyai empat nilai parallel.
Contoh : piksel 1,1 band 1, piksel 1,1 band 2, dst.
Untuk menghasilkan daerah tertentu pada citra
landsat dilakukan penggabungan band-band. Penggabungan dilakukan dengan
menggabungkan tiga band pada suatu file landsat, misalnya untuk mengaetahui
daerah a maka band yang digabungkan adalah band x, band y, dan band z.
Band Ratio
adalah rasio antar band atau bahasa sederhananya ialah pembagian antara band x
dan band y. Kegunaan untuk band ratio sangatlah banyak, bisa untuk menonjolkan
obyek vegetasi, air maupun batas antara daratan dan lautan.
Band Ratio
merupakan salah satu metode transformasi citra penginderaan jauh secara
digital. Biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan software atau perangkat
lunak untuk pengolahan citra satelit digital, seperti ENVI, ERDAS maupun
ERMAPPER serta software-software lainnya.
Pada
kesempatan kali ini, citra satelit Landsat yang terdiri dari sejumlah saluran-saluran
dimana diantaranya ada saluran 5 dan saluran 2 yang dimana jika diolah dengan
metode band ratio. Yakni band ratio 5/2 = band 5 dibagi dengan band 2 dapat
digunakan untuk ekstraksi informasi garis pantai ataupun analisa dinamika
perubahan pantai apabila kita menggunakan citra satelit landsat multitemporal
dan mengoverlaykan hasil band ratio dengan saluran-saluran lainnya untuk
melihat dinamika perubahan yang terjadi.
Metode ini
tentusaja sangatlah mudah diaplikasi di dalam software pengolahan citra satelit
digital, bahkan metode band ratio ini di dalam softwate ENVI dengan ENVI
Zoom-nya digunakan sebagai salah satu opsi tambahan dalam melakukan proses
ekstraksi fitur secara otomatis. Atau proses tersebut cukup terkenal saat ini
sebagai salah satu cara klasifikasi citra satelit yang berbasis pada obyek
yakni object-based classification.
Selain
dengan software tersebut, metode band ratio ini tentusaja bisa dilakukan di
dalam software sistem informasi geografi yang terupdate dari ESRI yakni ArcGIS
9.x. Dimana konon kabarnya di dalam ArcGIS versi 10, toolboxes untuk pengolahan
citra satelit digital telah dipisahkan alias dipersiapkan tersendiri dan
tentusaja hal ini menjawab tantangan integrasi antara data GIS dengan software
pengolahan citra atau data citra satelit penginderaan jauh. Yang diulas kali
ini ialah metode band ratio dengan ArcGIS versi 9.x, yakni melalui toolboxes
Map Algebra maupun dengan tools Spatial Analyst yakni raster calculator
Salah satu jenis proses yang
diterapkan dalam pengolahan citra adalah penerapan formula untuk melakukan
operasi aritmatika (aljabar) atau operasi logika dalam algoritma pengolahan
yang dijalankan. Jenis proses-proses lainnya antara lain pemfilteran atau
penerapan konvolusi, raster scanning dengan menerapkan filter kondisional, dsb.
Formula merupakan rumus yang
digunakan untuk kalkulasi atau perhitungan yang menggunakan fungsi-fungsi
operasi aritmatika atau operasi logika. Proses kalkulasi diterapkan pixel ke
pixel (pixel to pixel processing) dalam satu band citra atau diterapkan band ke
band lainnya (band to band processing) atau kombinasi keduanya.
Formula yang disajikan berikut ini adalah formula-formula spesifik yang
memberikan luaran pengolahan spesifik untuk luaran tertentu dalam berbagai
bidang aplikasi penginderaan jauh dan SIG yang berbeda-beda tujuannya.
Ekspresi-ekspresi dalam formula yang disajikan disini merupakan sebagian dari
banyak operasi yang dapat dibuat dan diterapkan. Ekspresi dalam formula-formula
berikut ini bukanlah suatu yang komperhensif. Formula-formula yang disajikan
disini merupakan formula yang banyak digunakan untuk tujuan tertentu serta
dipilih karena terbukti efektif dalam pengolahan pada citra inderaja untuk tujuan
tertentu.
Formula VI
X2 / X1
Ini merupakan ekspresi Indek
Vegetasi (Vegetation Index) dari citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio
band inframerah refleksi (X2) terhadap band merah (X1)
NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
Ekspresi ini merupakan Indek
Perbedaan Vegetasi Ternomalisasikan (Normalized Difference Vegetation Index)
untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap
pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1).
NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
TNDVI
{ [ (X2-X1) / (X2+X1) + t ] * t }
Ekspresi ini merupakan Indek
Perbedaan Vegetasi Ternomalisasi Yang Tertransformasikan (Transformed
Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini
merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi
(2) dengan band merah (X1) yang ditambah faktor transformasi (t) dan, kemudian
dikalikan dengan faktor transformasi (t). Citra akan ditransformasikan untuk
menghilangkan nilai-nilai negatip dalam NDVI.
NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
Faktor tranformasi (t) = 0,5
II
(X1-X2) / (X1+X2)
Ekspresi ini merupakan Indek
Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio
antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band
inframerah refleksi (X1)
MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5
MSI
X2 / X1
Ekspresi ini merupakan Indek Tekanan
Kelembaban (Moisture Stress Index) untuk citra satelit. X1 merupakan band inframerah
refleksi, yaitu band yang merupakan indikator seberapa banyak biomasa berada
dalam scene (nilai yang lebih tinggi maka lebih banyak vegetasi). X2 merupakan
band inframerah tengah, yaitu band yang merupakan indikator kelembaban
(moisture) (nilai yang lebih rendah maka lebih banyak air).
MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5
MIRI
X1 / X2
Ekspresi ini merupakan Indek
Inframerah Tengah (Middle Infrared Index). X1 merupakan band inframerah tengah
(mid-infrared), dan X2 merupakan band inframerah tengah (mid-infrared)
berikutnya.
TM5: X1=Band5 X2=Band7
TM7: X1=Band5 X2=Band7
RGB2IHS
INTENS (X3,X2,X1)
HUE (X3,X2,X1)
SATUR (X3,X2,X1)
Ekspresi ini mengkoversikan
band-band citra satelit (X3 = band inframerah refleksi, X2 = band hijau, X1 =
band biru) menjadi nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi. Intensitas
(Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru,
hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda,
biru gelap, dsb
TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
IHS2RGB
IHS2RED (X1,X2,X3)
IHS2GRN (X1,X2,X3)
IHS2BLU (X1,X2,X3)
Ekspresi ini mengkoversikan
nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi dalam menjadi band-band Red, Green,
dan Blue.
X3 = band merah X2 = band hijau, X1
= band biru). Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah
warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna,
misalnya biru muda, biru gelap, dsb
TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
MERGE_SPOT
X1 * (X4/X5)
X2 * (X4/X5)
X3 * (X4/X5)
Ekspresi ini menggabungkan citra
SPOT XS dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketiga band multispektral SPOT
XS memiliki resolusi spasial sama dengan band pankromatik. X1, X2, dan X3
adalah citra SPOT XS aslinya (lihat catatan di bawah). X4 adalah citra SPOT
band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter
5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis
pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter
yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari
nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor
dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter
perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan
25). X5 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan
menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor
pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, ketiga citra SPOT band multispektral XS
aslinya (resolusi spasial 20 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan
kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra SPOT band pankromatik aslinya,
sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).
MERGE_TM5_SPOTPan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9)
Ekspresi ini menggabungkan citra TM5
multispektral dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketujuh band
multispektral TM5 memiliki resolusi spasial sama dengan citra SPOT band
pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan
X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra
SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window
filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses
analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan
filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari
nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor
dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter
perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan
25). X9 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan
menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor
pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai
Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan
ukuran baris dan kolom scene-nya 3 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik
aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter). Sedangkan
citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu
dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 12 kali atau sama dengan citra SPOT
pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10
meter).
MERGE_TM5_TM7Pan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9)
Ekspresi ini menggabungkan citra TM5
multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM5
band multispektral memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8
pankromatik. X1=Band1, X2=Band 2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan
X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra TM7
band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter
5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis
pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang
sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24
pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan
bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan
5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah
citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan
filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi
adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan,
citra TM5 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial
30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau
sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki
resolusi pixel sama (15 meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi
spasial 120 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom
scene-nya 8 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga
luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter).
MERGE_TM7
X1 * (X10/X11)
X2 * (X10/X11)
X3 * (X10/X11)
X4 * (X10/X11)
X5 * (X10/X11)
X6 * (X10/X11)
X7 * (X10/X11)
X8 * (X10/X11)
X9 * (X10/X11)
Ekspresi ini menggabungkan citra TM7
multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM7
band multispektral dan kedua citra TM7 band termal memiliki resolusi spasial
sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3,
X4=Band4, X5=band5, X6=Band6L (termal), X7=Band6H (termal), X8=Band7, dan
X9=Band8 (pan) adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X10 adalah
citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan
window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu
proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan
menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan
nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb.
berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan
filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi
bukan 25). X11 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi
dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan
faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM7 multispektral Band1 sampai
Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan
ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8
pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15
meter). Sedangkan citra TM7 Band6L d Band6H termal (resolusi spasial 60 meter)
harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 4 kali atau sama
dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki
resolusi pixel sama (15 meter).
TCAP_TM
(X1-X2) / (X1+X2)
Indek Inframerah (Infrared Index)
untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap
pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band inframerah refleksi (X1)
MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5
Dokumen ini menjelaskan secara singkat beberapa formula spesifik untuk
menghasilkan luaran tertentu yang sering digunakan dalam algoritma pengolahan
citra untuk suatu tujuan tertentu.
Salah satu jenis proses yang diterapkan dalam pengolahan citra adalah
penerapan formula untuk melakukan operasi aritmatika (aljabar) atau operasi
logika dalam algoritma pengolahan yang dijalankan. Jenis proses-proses lainnya
antara lain pemfilteran atau penerapan konvolusi, raster scanning dengan
menerapkan filter kondisional, dsb.
Formula merupakan rumus yang digunakan untuk kalkulasi atau perhitungan
yang menggunakan fungsi-fungsi operasi aritmatika atau operasi logika. Proses
kalkulasi diterapkan pixel ke pixel (pixel to pixel processing) dalam satu band
citra atau diterapkan band ke band lainnya (band to band processing) atau
kombinasi keduanya.
Formula yang disajikan berikut ini adalah formula-formula spesifik yang
memberikan luaran pengolahan spesifik untuk luaran tertentu dalam berbagai
bidang aplikasi penginderaan jauh dan SIG yang berbeda-beda tujuannya.
Ekspresi-ekspresi dalam formula yang disajikan disini merupakan sebagian dari
banyak operasi yang dapat dibuat dan diterapkan. Ekspresi dalam formula-formula
berikut ini bukanlah suatu yang komperhensif. Formula-formula yang disajikan
disini merupakan formula yang banyak digunakan untuk tujuan tertentu serta
dipilih karena terbukti efektif dalam pengolahan pada citra inderaja untuk
tujuan tertentu.
Formula
VI
X2 / X1
Ini
merupakan ekspresi Indek Vegetasi (Vegetation Index) dari citra satelit.
Ekspresi ini merupakan rasio band inframerah refleksi (X2) terhadap band merah
(X1)
NOAA AVHRR:
X1=Band1 X2=Band2
MSS:
X1=Band2 X2=Band4
TM5:
X1=Band3 X2=Band4
TM7:
X1=Band3 X2=Band4
SPOT:
X1=Band2 X2=Band3
NDVI
(X2-X1) / (X2+X1)
Ekspresi ini
merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasikan (Normalized Difference
Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara
selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah
(X1).
NOAA AVHRR:
X1=Band1 X2=Band2
MSS:
X1=Band2 X2=Band4
TM5:
X1=Band3 X2=Band4
TM7:
X1=Band3 X2=Band4
SPOT:
X1=Band2 X2=Band3
TNDVI
{ [ (X2-X1) / (X2+X1) + t ] * t }
Ekspresi ini
merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasi Yang Tertransformasikan
(Transformed Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit.
Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band
inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1) yang ditambah faktor
transformasi (t) dan, kemudian dikalikan dengan faktor transformasi (t). Citra
akan ditransformasikan untuk menghilangkan nilai-nilai negatip dalam NDVI.
NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS:
X1=Band2 X2=Band4
TM5:
X1=Band3 X2=Band4
TM7:
X1=Band3 X2=Band4
SPOT:
X1=Band2 X2=Band3
Faktor
tranformasi (t) = 0,5
II (X1-X2) /
(X1+X2)
Ekspresi ini
merupakan Indek Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini
merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2)
dengan band inframerah refleksi (X1)
MSS:
X1=Band4 X2=Band5
TM5:
X1=Band4 X2=Band5
TM7:
X1=Band4 X2=Band5
MSI
X2 / X1
Ekspresi ini
merupakan Indek Tekanan Kelembaban (Moisture Stress Index) untuk citra satelit.
X1 merupakan band inframerah refleksi, yaitu band yang merupakan indikator
seberapa banyak biomasa berada dalam scene (nilai yang lebih tinggi maka lebih
banyak vegetasi). X2 merupakan band inframerah tengah, yaitu band yang merupakan
indikator kelembaban (moisture) (nilai yang lebih rendah maka lebih banyak
air).
MSS:
X1=Band4 X2=Band5
TM5:
X1=Band4 X2=Band5
TM7:
X1=Band4 X2=Band5
MIRI
X1 / X2
Ekspresi ini
merupakan Indek Inframerah Tengah (Middle Infrared Index). X1 merupakan band
inframerah tengah (mid-infrared), dan X2 merupakan band inframerah tengah
(mid-infrared) berikutnya.
TM5:
X1=Band5 X2=Band7
TM7:
X1=Band5 X2=Band7
RGB2IHS
INTENS (X3,X2,X1)
HUE
(X3,X2,X1)
SATUR
(X3,X2,X1)
Ekspresi ini
mengkoversikan band-band citra satelit (X3 = band inframerah refleksi, X2 =
band hijau, X1 = band biru) menjadi nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi.
Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna,
misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna,
misalnya biru muda, biru gelap, dsb
TM5:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
TM7:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
SPOT:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
IHS2RGB
IHS2RED (X1,X2,X3)
IHS2GRN
(X1,X2,X3)
IHS2BLU
(X1,X2,X3)
Ekspresi ini
mengkoversikan nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi dalam menjadi
band-band Red, Green, dan Blue.
X3 = band
merah X2 = band hijau, X1 = band biru). Intensitas (Intensity) adalah kecerahan
(Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi
(Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda, biru gelap, dsb
TM5:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
TM7:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
SPOT:
X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
MERGE_SPOT
X1 * (X4/X5)
X2 * (X4/X5)
X3 *
(X4/X5)
ekspresi ini
menggabungkan citra SPOT XS dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketiga band
multispektral SPOT XS memiliki resolusi spasial sama dengan band pankromatik.
X1, X2, dan X3 adalah citra SPOT XS aslinya (lihat catatan di bawah). X4 adalah
citra SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan
window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu
proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan
menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan
nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb.
berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan
filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi
bukan 25). X5 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi
dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan
faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, ketiga citra SPOT band multispektral XS
aslinya (resolusi spasial 20 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan
kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra SPOT band pankromatik aslinya,
sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).
MERGE_TM5_SPOTPan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 *
(X8/X9)
Ekspresi ini
menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga
ketujuh band multispektral TM5 memiliki resolusi spasial sama dengan citra SPOT
band pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6,
dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra
SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window
filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses
analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan
filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari
nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor
dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter
perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan
25). X9 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan
menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor
pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai
Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan
ukuran baris dan kolom scene-nya 3 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik
aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter). Sedangkan
citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu
dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 12 kali atau sama dengan citra SPOT
pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10
meter).
MERGE_TM5_TM7Pan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 *
(X8/X9)
Ekspresi ini
menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8),
sehingga ketujuh citra TM5 band multispektral memiliki resolusi spasial sama
dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band 2, X3=Band3, X4=Band4,
X5=Band5, X6=Band6, dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di
bawah). X8 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum
dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary).
LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band
pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang
memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua
sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi
dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor
pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah citra TM7 band8
pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter
perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai
Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan
ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8
pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15
meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus
disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 8 kali atau sama dengan
citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel
sama (15 meter).
MERGE_TM7
X1 * (X10/X11)
X2 *
(X10/X11)
X3 *
(X10/X11)
X4 *
(X10/X11)
X5 *
(X10/X11)
X6 *
(X10/X11)
X7 *
(X10/X11)
X8 *
(X10/X11)
X9 *
(X10/X11)
Ekspresi ini
menggabungkan citra TM7 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8),
sehingga ketujuh citra TM7 band multispektral dan kedua citra TM7 band termal
memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1,
X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=band5, X6=Band6L (termal), X7=Band6H (termal),
X8=Band7, dan X9=Band8 (pan) adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah).
X10 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan
menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum
merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band
pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang
memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua
sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi
dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor
pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X11 adalah citra TM7 band8
pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter
perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM7 multispektral Band1 sampai
Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan
ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8
pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15
meter). Sedangkan citra TM7 Band6L d Band6H termal (resolusi spasial 60 meter)
harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 4 kali atau sama
dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki
resolusi pixel sama (15 meter).
TCAP_TM
(X1-X2) / (X1+X2)
Indek
Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio
antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band
inframerah refleksi (X1)
MSS:
X1=Band4 X2=Band5
TM5:
X1=Band4 X2=Band5
TM7:
X1=Band4 X2=Band5