Cari Blog Ini

Jumat, 04 Mei 2012

RESUME PRAKTIKUM PCD

KOREKSI GEOMETRIK

Koreksi geometrik merupakan koreksi posisi citra akibat kesalahan geometrik.


SUMBER KESALAHAN 


Kesalahan Internal Disebabkan Oleh Konfigurasi Sensor yaitu :

  • pembelokan arah penyinaran ( satelit resolusi tinggi, orbit tinggi, berpengaruh besar terhadap sektor satelit resolusi rendah )
  • abrasi sub-sistem optik (terjadinya karena kemiringan cermin penyiaman sehingga cakupan tidak tegak lurus, mengakibatkan perubahan skala ke arah ordinat dan cakupan berbentuk agak miring ) 
  • scanning system tidak linear (kecepatan cermin berubah mengakibatkan pergeseran lokasi setiap pixel 
Kesalan Eksternal 

  • perubahan ketinggian wahan dan satelit 
  • perubahan posisi wahana terhadap objek
  • rotasi bumi
  • kelengkungan bumi 

Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik.

Ada beberapa alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya adalah untuk:
  • Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu
  • Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
  • Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan klasifikasi
  • Membuat peta dengan skala yang teliti
  • Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
  • Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang berbeda.
  • Membuat mozaik citra
  • Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang tepat.


Georeferensi adalah suatu proses memberikan koordinat peta pada citra yang sesungguhnya sudah planimetris.


TUJUAN KOREKSI GEOMETRIK :
  • pembenaran atau pembetulan citra agar koordinat citra sesuai dengan koordinat geografi. 
  • mencocokkan posisi citra dengan citra lain. 
  • registrasi citra ke peta. 
Prosedur Koreksi GeometrikMemilih metode, dilakukan setelah mengetahui distorsi geometrik dan tersedianya data referensi.
  • Penentuan parameter, menggunakan parameter kalibrasi atau titik kontrol tanah.
  • Cek akurasi dilakukan dengan verifikasi atau validasi.
  • Interpolasi dan resampling untuk mendapatkan citra geocoded yg akurat.

Jumat, 27 April 2012

pengolahan citra digital

  •       Kombinasi band dalam aplikasi gis
Prosedur pegolahan data citra dimulai dari mengimport / membaca / membuka data citra sampai dengan hasil akhir berupa informasi spasial dalam bentuk cetakan (Hardcopy). Pekerjaan dasar pengolahan citra bisa diuraikan sebagai berikut :
·         Import/open/load data
·         Visualisasi
·         Kombinasi kanal/band (color composit)
·         Registrasi dan rektifikasi
·         Image enhancement (penajaman kontras)
·         Mosaik antar scene, antar kanal
·         Cropping area of interest
·         Klasifikasi
      ·          Aplikasi/analisa 
Dalam mengolah tentunya perlu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras berupa komputer membutuhkan performa yang cukup tinggi, karena akan berpengaruh terhadap kecepatan proses. Data citra biasanya berkapasitas puluhan megabyte bahkan lebih, sehingga untuk loading dan visualisasi memerlukan memory yang besar.
Perangkat lunak untuk pengolahan citra cukup banyak jenisnya, tentunya dengan kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda. Beberapa software tersebut diantaranya ER Mapper, erdas imagine, envi, global mapper, PCI geomatic, ilwis, arc view gis, arc gis, arc info, map info. Dalam modul ini akan dipelajari beberapa software yaitu ER Mapper, arc view gis dan arc info, namun tidak keseluruhan aplikasi modul yang terdapat dalam software tersebut.
ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data-data citra. Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat mendukung utuk aplikasi sistem informasi geografis.
Data digital disimpan dalam bentuk barisan kotak kecil dua dimensi yang dikenal dengan sebutan pixel (picture element). Masing-masing pixel ini mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini disebut raster, sehingga data citra sering juga disebut data raster.
Data yang diperoleh dari satelit umumnya terdiri daribeberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang sama. Masing-masing bands ini mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda.
·       Ada beberapa format penggunaan pada citra landsat, diantaranya yaitu
Band Sequential Format
Band Sequential Format membutuhkan semua data dari setiap Band yang terdapat dalam suatu file. Banyaknya Band tergantung dari file landsat yang digunakan.
·       Band Interleaved By Line Format
Pada format ini data dari setiap Band disimpan satu persatu pada suatu file.
·       Band Interleaved By Pixel Format
Pada format setiap elemen dari matrik mempunyai empat nilai parallel.
Contoh : piksel 1,1 band 1, piksel 1,1 band 2, dst.

  • Penggabungan Band
Untuk menghasilkan daerah tertentu pada citra landsat dilakukan penggabungan band-band. Penggabungan dilakukan dengan menggabungkan tiga band pada suatu file landsat, misalnya untuk mengaetahui daerah a maka band yang digabungkan adalah band x, band y, dan band z. 

  • Band Ratio
Band Ratio adalah rasio antar band atau bahasa sederhananya ialah pembagian antara band x dan band y. Kegunaan untuk band ratio sangatlah banyak, bisa untuk menonjolkan obyek vegetasi, air maupun batas antara daratan dan lautan.
Band Ratio merupakan salah satu metode transformasi citra penginderaan jauh secara digital. Biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan software atau perangkat lunak untuk pengolahan citra satelit digital, seperti ENVI, ERDAS maupun ERMAPPER serta software-software lainnya.
Pada kesempatan kali ini, citra satelit Landsat yang terdiri dari sejumlah saluran-saluran dimana diantaranya ada saluran 5 dan saluran 2 yang dimana jika diolah dengan metode band ratio. Yakni band ratio 5/2 = band 5 dibagi dengan band 2 dapat digunakan untuk ekstraksi informasi garis pantai ataupun analisa dinamika perubahan pantai apabila kita menggunakan citra satelit landsat multitemporal dan mengoverlaykan hasil band ratio dengan saluran-saluran lainnya untuk melihat dinamika perubahan yang terjadi.
Metode ini tentusaja sangatlah mudah diaplikasi di dalam software pengolahan citra satelit digital, bahkan metode band ratio ini di dalam softwate ENVI dengan ENVI Zoom-nya digunakan sebagai salah satu opsi tambahan dalam melakukan proses ekstraksi fitur secara otomatis. Atau proses tersebut cukup terkenal saat ini sebagai salah satu cara klasifikasi citra satelit yang berbasis pada obyek yakni object-based classification.
Selain dengan software tersebut, metode band ratio ini tentusaja bisa dilakukan di dalam software sistem informasi geografi yang terupdate dari ESRI yakni ArcGIS 9.x. Dimana konon kabarnya di dalam ArcGIS versi 10, toolboxes untuk pengolahan citra satelit digital telah dipisahkan alias dipersiapkan tersendiri dan tentusaja hal ini menjawab tantangan integrasi antara data GIS dengan software pengolahan citra atau data citra satelit penginderaan jauh. Yang diulas kali ini ialah metode band ratio dengan ArcGIS versi 9.x, yakni melalui toolboxes Map Algebra maupun dengan tools Spatial Analyst yakni raster calculator

  • Prinsip Dasar
Salah satu jenis proses yang diterapkan dalam pengolahan citra adalah penerapan formula untuk melakukan operasi aritmatika (aljabar) atau operasi logika dalam algoritma pengolahan yang dijalankan. Jenis proses-proses lainnya antara lain pemfilteran atau penerapan konvolusi, raster scanning dengan menerapkan filter kondisional, dsb.
Formula merupakan rumus yang digunakan untuk kalkulasi atau perhitungan yang menggunakan fungsi-fungsi operasi aritmatika atau operasi logika. Proses kalkulasi diterapkan pixel ke pixel (pixel to pixel processing) dalam satu band citra atau diterapkan band ke band lainnya (band to band processing) atau kombinasi keduanya.

Formula yang disajikan berikut ini adalah formula-formula spesifik yang memberikan luaran pengolahan spesifik untuk luaran tertentu dalam berbagai bidang aplikasi penginderaan jauh dan SIG yang berbeda-beda tujuannya. Ekspresi-ekspresi dalam formula yang disajikan disini merupakan sebagian dari banyak operasi yang dapat dibuat dan diterapkan. Ekspresi dalam formula-formula berikut ini bukanlah suatu yang komperhensif. Formula-formula yang disajikan disini merupakan formula yang banyak digunakan untuk tujuan tertentu serta dipilih karena terbukti efektif dalam pengolahan pada citra inderaja untuk tujuan tertentu.

Formula VI
X2 / X1
Ini merupakan ekspresi Indek Vegetasi (Vegetation Index) dari citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio band inframerah refleksi (X2) terhadap band merah (X1)

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2 
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3

NDVI
(X2-X1) / (X2+X1)

Ekspresi ini merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasikan (Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1).

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
TNDVI
{ [ (X2-X1) / (X2+X1) + t ] * t } 

Ekspresi ini merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasi Yang Tertransformasikan (Transformed Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1) yang ditambah faktor transformasi (t) dan, kemudian dikalikan dengan faktor transformasi (t). Citra akan ditransformasikan untuk menghilangkan nilai-nilai negatip dalam NDVI.

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
Faktor tranformasi (t) = 0,5

II
(X1-X2) / (X1+X2)
Ekspresi ini merupakan Indek Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band inframerah refleksi (X1)

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5

MSI
X2 / X1
Ekspresi ini merupakan Indek Tekanan Kelembaban (Moisture Stress Index) untuk citra satelit. X1 merupakan band inframerah refleksi, yaitu band yang merupakan indikator seberapa banyak biomasa berada dalam scene (nilai yang lebih tinggi maka lebih banyak vegetasi). X2 merupakan band inframerah tengah, yaitu band yang merupakan indikator kelembaban (moisture) (nilai yang lebih rendah maka lebih banyak air).

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5

MIRI
X1 / X2
Ekspresi ini merupakan Indek Inframerah Tengah (Middle Infrared Index). X1 merupakan band inframerah tengah (mid-infrared), dan X2 merupakan band inframerah tengah (mid-infrared) berikutnya.

TM5: X1=Band5 X2=Band7
TM7: X1=Band5 X2=Band7

RGB2IHS
INTENS (X3,X2,X1)
HUE (X3,X2,X1)
SATUR (X3,X2,X1) 

Ekspresi ini mengkoversikan band-band citra satelit (X3 = band inframerah refleksi, X2 = band hijau, X1 = band biru) menjadi nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi. Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda, biru gelap, dsb

TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3

IHS2RGB
IHS2RED (X1,X2,X3)
IHS2GRN (X1,X2,X3)
IHS2BLU (X1,X2,X3) 

Ekspresi ini mengkoversikan nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi dalam menjadi band-band Red, Green, dan Blue.
X3 = band merah X2 = band hijau, X1 = band biru). Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda, biru gelap, dsb

TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3

MERGE_SPOT
X1 * (X4/X5)
X2 * (X4/X5)
X3 * (X4/X5) 

Ekspresi ini menggabungkan citra SPOT XS dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketiga band multispektral SPOT XS memiliki resolusi spasial sama dengan band pankromatik. X1, X2, dan X3 adalah citra SPOT XS aslinya (lihat catatan di bawah). X4 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X5 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, ketiga citra SPOT band multispektral XS aslinya (resolusi spasial 20 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra SPOT band pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).

MERGE_TM5_SPOTPan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketujuh band multispektral TM5 memiliki resolusi spasial sama dengan citra SPOT band pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 3 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 12 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).

MERGE_TM5_TM7Pan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM5 band multispektral memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band 2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 8 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter).

MERGE_TM7
X1 * (X10/X11)
X2 * (X10/X11)
X3 * (X10/X11)
X4 * (X10/X11)
X5 * (X10/X11)
X6 * (X10/X11)
X7 * (X10/X11)
X8 * (X10/X11)
X9 * (X10/X11) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM7 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM7 band multispektral dan kedua citra TM7 band termal memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=band5, X6=Band6L (termal), X7=Band6H (termal), X8=Band7, dan X9=Band8 (pan) adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X10 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X11 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM7 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter). Sedangkan citra TM7 Band6L d Band6H termal (resolusi spasial 60 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 4 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter).

TCAP_TM
(X1-X2) / (X1+X2)
Indek Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band inframerah refleksi (X1)

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5

  • Deskripsi Alternatif :
  • Tujuan
Dokumen ini menjelaskan secara singkat beberapa formula spesifik untuk menghasilkan luaran tertentu yang sering digunakan dalam algoritma pengolahan citra untuk suatu tujuan tertentu.
  • Prinsip Dasar
Salah satu jenis proses yang diterapkan dalam pengolahan citra adalah penerapan formula untuk melakukan operasi aritmatika (aljabar) atau operasi logika dalam algoritma pengolahan yang dijalankan. Jenis proses-proses lainnya antara lain pemfilteran atau penerapan konvolusi, raster scanning dengan menerapkan filter kondisional, dsb.
Formula merupakan rumus yang digunakan untuk kalkulasi atau perhitungan yang menggunakan fungsi-fungsi operasi aritmatika atau operasi logika. Proses kalkulasi diterapkan pixel ke pixel (pixel to pixel processing) dalam satu band citra atau diterapkan band ke band lainnya (band to band processing) atau kombinasi keduanya.

Formula yang disajikan berikut ini adalah formula-formula spesifik yang memberikan luaran pengolahan spesifik untuk luaran tertentu dalam berbagai bidang aplikasi penginderaan jauh dan SIG yang berbeda-beda tujuannya. Ekspresi-ekspresi dalam formula yang disajikan disini merupakan sebagian dari banyak operasi yang dapat dibuat dan diterapkan. Ekspresi dalam formula-formula berikut ini bukanlah suatu yang komperhensif. Formula-formula yang disajikan disini merupakan formula yang banyak digunakan untuk tujuan tertentu serta dipilih karena terbukti efektif dalam pengolahan pada citra inderaja untuk tujuan tertentu.

Formula

VI
X2 / X1
Ini merupakan ekspresi Indek Vegetasi (Vegetation Index) dari citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio band inframerah refleksi (X2) terhadap band merah (X1)

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3

NDVI
(X2-X1) / (X2+X1)
Ekspresi ini merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasikan (Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1).

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3

TNDVI
{ [ (X2-X1) / (X2+X1) + t ] * t }
Ekspresi ini merupakan Indek Perbedaan Vegetasi Ternomalisasi Yang Tertransformasikan (Transformed Normalized Difference Vegetation Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah refleksi (2) dengan band merah (X1) yang ditambah faktor transformasi (t) dan, kemudian dikalikan dengan faktor transformasi (t). Citra akan ditransformasikan untuk menghilangkan nilai-nilai negatip dalam NDVI.

NOAA AVHRR: X1=Band1 X2=Band2
MSS: X1=Band2 X2=Band4
TM5: X1=Band3 X2=Band4
TM7: X1=Band3 X2=Band4
SPOT: X1=Band2 X2=Band3
Faktor tranformasi (t) = 0,5
II (X1-X2) / (X1+X2) 

Ekspresi ini merupakan Indek Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band inframerah refleksi (X1)

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5

MSI
X2 / X1
Ekspresi ini merupakan Indek Tekanan Kelembaban (Moisture Stress Index) untuk citra satelit. X1 merupakan band inframerah refleksi, yaitu band yang merupakan indikator seberapa banyak biomasa berada dalam scene (nilai yang lebih tinggi maka lebih banyak vegetasi). X2 merupakan band inframerah tengah, yaitu band yang merupakan indikator kelembaban (moisture) (nilai yang lebih rendah maka lebih banyak air).

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5

MIRI
X1 / X2
Ekspresi ini merupakan Indek Inframerah Tengah (Middle Infrared Index). X1 merupakan band inframerah tengah (mid-infrared), dan X2 merupakan band inframerah tengah (mid-infrared) berikutnya.
TM5: X1=Band5 X2=Band7
TM7: X1=Band5 X2=Band7

RGB2IHS
INTENS (X3,X2,X1)
HUE (X3,X2,X1)
SATUR (X3,X2,X1) 

Ekspresi ini mengkoversikan band-band citra satelit (X3 = band inframerah refleksi, X2 = band hijau, X1 = band biru) menjadi nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi. Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda, biru gelap, dsb

TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band4
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3

IHS2RGB
IHS2RED (X1,X2,X3)
IHS2GRN (X1,X2,X3)
IHS2BLU (X1,X2,X3) 

Ekspresi ini mengkoversikan nilai-nilai Intensitas, Hue, dan Saturasi dalam menjadi band-band Red, Green, dan Blue.
X3 = band merah X2 = band hijau, X1 = band biru). Intensitas (Intensity) adalah kecerahan (Brightness). Hue adalah warna, misalnya biru, hijau, dsb. Saturasi (Saturation) adalah kekuatan warna, misalnya biru muda, biru gelap, dsb

TM5: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
TM7: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3
SPOT: X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3

MERGE_SPOT
X1 * (X4/X5)
X2 * (X4/X5)
X3 * (X4/X5) 

ekspresi ini menggabungkan citra SPOT XS dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketiga band multispektral SPOT XS memiliki resolusi spasial sama dengan band pankromatik. X1, X2, dan X3 adalah citra SPOT XS aslinya (lihat catatan di bawah). X4 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X5 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, ketiga citra SPOT band multispektral XS aslinya (resolusi spasial 20 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra SPOT band pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).

MERGE_TM5_SPOTPan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra SPOT Pankromatik, sehingga ketujuh band multispektral TM5 memiliki resolusi spasial sama dengan citra SPOT band pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah citra SPOT band pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 3 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 12 kali atau sama dengan citra SPOT pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (10 meter).

MERGE_TM5_TM7Pan
X1 * (X8/X9)
X2 * (X8/X9)
X3 * (X8/X9)
X4 * (X8/X9)
X5 * (X8/X9)
X6 * (X8/X9)
X7 * (X8/X9) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM5 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM5 band multispektral memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band 2, X3=Band3, X4=Band4, X5=Band5, X6=Band6, dan X7=Band7 adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X8 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X9 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM5 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter). Sedangkan citra TM5 Band6 termal (resolusi spasial 120 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 8 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter).

MERGE_TM7
X1 * (X10/X11)
X2 * (X10/X11)
X3 * (X10/X11)
X4 * (X10/X11)
X5 * (X10/X11)
X6 * (X10/X11)
X7 * (X10/X11)
X8 * (X10/X11)
X9 * (X10/X11) 

Ekspresi ini menggabungkan citra TM7 multispektral dengan citra TM7 Pankromatik (band8), sehingga ketujuh citra TM7 band multispektral dan kedua citra TM7 band termal memiliki resolusi spasial sama dengan citra TM7 band8 pankromatik. X1=Band1, X2=Band2, X3=Band3, X4=Band4, X5=band5, X6=Band6L (termal), X7=Band6H (termal), X8=Band7, dan X9=Band8 (pan) adalah citra TM5 aslinya (Lihat catatan di bawah). X10 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses LScanSum dengan menggunakan window filter 5x5 dan pilihan penjumlahan (summary). LScanSum merupakan suatu proses analisis pada nilai-nilai file data dalam band pankromatik dengan menggunakan filter yang sama dengan konvolusi yang memberikan efek penambahan nilai dari nilai-nilai 24 pixel tetangganya. Semua sel filter konvolusi tsb. berisi faktor dengan bernilai 1 dan faktor pembagi dengan nilai 1, sama dengan filter perata-rataan 5x5 tetapi dengan faktor pembagi adalah 1 (faktor pembagi bukan 25). X11 adalah citra TM7 band8 pankromatik yang telah diproses konvolusi dengan menggunakan filter perata-ratan (low pass filter) berukuran 7x7, dengan faktor pembagi adalah 49.
Catatan: Sebelum proses ini dilakukan, citra TM7 multispektral Band1 sampai Band5 dan Band7 aslinya (resolusi spasial 30 meter) harus disimpan dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 2 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter). Sedangkan citra TM7 Band6L d Band6H termal (resolusi spasial 60 meter) harus disimpan dahulu dengan ukuran baris dan kolom scene-nya 4 kali atau sama dengan citra TM7 band8 pankromatik aslinya, sehingga luarannya memiliki resolusi pixel sama (15 meter).

TCAP_TM
(X1-X2) / (X1+X2)
Indek Inframerah (Infrared Index) untuk citra satelit. Ekspresi ini merupakan rasio antara selisih terhadap pertambahan band inframerah tengah (X2) dengan band inframerah refleksi (X1)

MSS: X1=Band4 X2=Band5
TM5: X1=Band4 X2=Band5
TM7: X1=Band4 X2=Band5